Selasa, Februari 28, 2012

////

Bisnis Analitik Jadi Fondasi Penting

Oleh: Nina K. Wirahadikusumah*

KOMPAS.com - Pada berbagai kesempatan wawancara calon karyawan, tepatnya mewawancarai para kandidat yang baru saja lulus kuliah, mereka banyak bertanya pada saya, tentang profesi apa yang paling menjanjikan di masa mendatang,

Sayapun kembali mengajukan beberapa pertanyaan. Pertama, bagaimana cara Anda meramal kapan Anda akan harus memilih provider telekomunikasi lain bagi ponsel Anda? Kedua, atau ketika Anda bertemu seseorang, dapatkah Anda meramalkan pribadi orang tersebut secara benar?

Anda tidak perlu belajar ke peramal terkemuka karena ini bukanlah merupakan ajang bagi para peramal di pasar malam. Berbagai peristiwa yang terjadi pada dekade lalu memberikan visi khusus bagi dunia bisnis dan pemerintah bahwa mereka memerlukan sebuah ketrampilan khusus untuk dapat memprediksi sebuah kejadian dan semampunya menghindari malapetaka.

Mungkin Anda akan bertanya, bagaimana caranya? Apakah dengan berbagai informasi yang tersedia saat ini? Apakah informasi tersebut cukup?

Saat ini informasi terdapat di mana-mana, bahkan dalam berbagai bentuk saluran komunikasi. Namun, dunia ini sudah dipenuhi berbagai data dan informasi. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumpulkan berbagai data termasuk data demografi.

Beberapa dari Anda mungkin sangat akrab dengan situs lewatmana.com atau akun twitter @tmcpoldametro untuk memprediksi jalur lalu lintas atau kondisi jalan tol yang akan anda lalui di pagi hari atau ketika pulang dari tempat Anda bekerja.

Singkatnya, era Internet mengubah hidup manusia. Anda dapat terkoneksi dengan rekan kerja di belahan dunia yang lain dan tak diragukan lagi, Internet menjembatani jarak dan waktu. Indonesia dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa dengan sekitar 50 juta jiwa saat ini terkoneksi dengan Internet. Kementerian Komunikasi dan Informasi bahkan berkomitmen serius untuk mengembangkan desa informasi di daerah Papua dengan tujuan menjembatani kesenjangan digital. Internet juga yang memungkinkan perusahaan untuk menampung berbagai luapan data.

Di kantor tempat tempat saya bekerja, rata-rata seseorang menerima 2.053 email dalam satu tahun belum ditambah dengan pengaruh media sosial yang saat ini begitu kuat, dalam satu tahun karyawan terlibat dalam minimal 219 sosial media posting. Namun berjuta informasi yang terkumpul ini akan menjadi sia-sia jika tidak memberikan manfaat bisnis nyata bagi kita.

Sebagai contoh, perusahaan telekomunikasi biasanya memiliki beragam informasi berharga tentang pelanggan mereka, termasuk catatan panggilan ke luar dan panggilan masuk yang dilakukan masing-masing pelanggan. Perusahaan telekomunikasi ini juga biasanya memahami bahwa akan lebih mudah untuk mempertahankan pelanggan yang ada daripada mendapatkan pelanggan baru.

Untuk itu, mereka sangat agresif dalam menciptakan berbagi promosi untuk pelanggannya. Investasi pada teknologi informasi pun menjadi penting untuk membantu merubah informasi yang ada menjadi wawasan berharga sehingga perusahaan telekomunikasi ini dapat memprediksi jika ada pelanggan yang bermaksud untuk pindah ke lain vendor.

Solusi bisnis analitik memainkan peranan istimewa di sini karena latar belakang ilmu analitik itu sendiri yang menggunakan berbagai logika yang ada untuk mendapatkan wawasan tambahan tentang suatu proses yang alami maupun buatan manusia.

Para pakar analitik sendiri menciptakan algoritma untuk mempelajari pola jual beli yang rumit dari seorang pedagang untuk menentukan apakah ia diam-diam ingin menghapus jejaknya dengan melakukan penipuan besar-besaran atau tidak. Algoritma lain membantu kepolisian mengevaluasi pola kejahatan dan memprediksi dimana ancaman berikutnya akan muncul.

Beberapa waktu ke depan, perusahaan-perusahaan sangat membutuhkan generasi muda yang menguasai bidang analitik ini. Pertanyaannya, kemampuan apa saja yang dibutuhkan? Matematika, bahasa asing, kemampuan prediksi. Namun para pencari kerja yang berhasil bukan saja mereka yang hanya jago teori. Pengetahuan bisnis untuk menerapkan matematika sehingga dapat mengatasi dan memberi berbagai solusi, termasuk keahlian di bidang industri tertentu seperti ritel, kesehatan, layanan keuangan, atau bahkan energi yang ramah lingkungan.

Saat ini analitik merupakan salah satu jurusan favorit yang ditawarkan berbagai perguruan tinggi di dunia. Saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, perguruan tinggi di tanah air akan mengikuti tren ini, seiring dengan permintaan pasar yang meningkat. Beberapa industri di Indonesia seperti telekomunikasi dan perbankan melihat solusi analitik sebagai salah satu solusi penting dalam mengembangkan bisnis mereka.

Saya meyakini bahwa inovasi yang berhasil merupakan wujud nyata sebuah kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, dunia bisnis, dan pemerintah dalam mengembangkan kurikulum. Para mahasiswa diberi kesempatan untuk menuai pengalaman dunia kerja yang nyata selama mereka menuntut ilmu.

Kesimpulannya, Anda tidak membutuhkan algoritma untuk mendapatkan informasi bahwa persaingan bisnis saat ini semakin sengit. Apabila kaum muda saat ini bertanya kepada saya—profesi apa yang menjanjikan di masa depan—saya akan memberikan saran kepada mereka, milikilah ketrampilan khusus dengan kontribusi nyata untuk menciptakan dunia yang lebih pintar.

Nina K Wirahadikusumah, Country Manager, Software Group, IBM Indonesia


View the original article here